Gerhana bulan total menjadi salah satu fenomena langka yang tidak boleh kamu lewatkan. Gerhana bulan total ini akan terjadi pada 31 Januari 2018. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi gerhana ini terlihat di Indonesia berlangsung selama enam jam, mulai pukul 17.00 WIB sampai dengan 23.00 WIB.
Proses gerhana ini akan dapat diamati dari Indonesia secara jelas. Menurut Badan Antariksa AS (NASA), fenomena yang dinamai sebagai ‘Super Blue Blood Moon’ itu disebut langka lantaran gerhana bulan total terjadi bertepatan dengan fenomena ‘supermoon’ dan ‘blue moon’.
‘Supermoon’ atau dikenal dengan bulan super, merupakan keadaan bulan penuh ketika bulan berada dalam posisi terdekatnya dengan bumi. Jika ‘supermoon’ terjadi, bulan hanya akan terpaut jarak 358.994 kilometer dari bumi, lebih dekat dari jarak rata-ratanya, yaitu 384.400 kilometer.

Sedangkan, ‘blue moon’ adalah istilah yang digunakan untuk menandakan bulan purnama (full moon) kedua dalam sebulan ini. Jadi, ‘Super Blue Blood Moon’ pada intinya adalah gerhana bulan total yang terjadi saat bulan dalam posisi paling dekat dengan bumi dan muncul secara penuh (purnama).
‘Super Blue Blood Moon’ merupakan sebuah fenomena yang belum pernah terjadi sejak 150 tahun lalu. Saat bulan terbit dan berada pada fase purnama sekitar pukul 20.30 WIB, 31 Januari 2018, gerhana bulan total akan berada pada fase puncak.
Peristiwa tersebut akan berlangsung kurang lebih 77 menit, di mana masyarakat di seluruh wilayah Indonesia akan melihat bulan berubah warna menjadi merah.
-
Awal gerhana parsial terjadi pada 18:48 WIB
-
Awal gerhana total terjadi pada 19:52 WIB
-
Puncak gerhana terjadi pada 20:30 WIB
-
Akhir totalitas terjadi pada 21:08 WIB
-
Akhir gerhana terjadi pada parsial 22:11 WIB.